Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dari Mark Manson

Hai halo semuanya balik lagi di blogs upame.id dan kali ini kita kaan membahas tentang Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dari Mark Manson setelah sebelumnya kita membahas tentang Doa Zakat Fitrah Untuk Sekeluarga Atau Diri Sendiri.

Beberapa hari yang lalu saya menuntaskan membaca sebuah buku, sebuah buku yang menarik sekali karya dari Mark Manson, seorang blogger yang berasal dari New York, yang katanya memiliki pembaca sebanyak 2 juta orang, saya tidak mengetahui apakah ini benar atau tidak ya, karena saya tidak menghitungnya sendiri, hahaha.

Review Buku Mark Manson
Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dari Mark Manson

Terlepas dari Mark Manson adalah seorang blogger yang memiliki pembaca sebanyak 2 juta orang, dia juga menulis dan menerbitkan buku, dan buku pertama nya adalah yang akan saya review kali ini, saya akan coba menjelaskan bagaimana pendapat saya  tentang buku ini.

Seperti yang diketahui, entah anda mengetahuinya atau tidak, tapi saya mengetahuinya, bahwa buku ini merupakan buku best seller di dunia, dengan adanya fakta ini, mungkin kebenaran bahwa dia memiliki pembaca sebanyak 2 juta orang, layak untuk dipercaya adanya.

Buku ini berjudul sebuah seni untuk bersikap bodo amat, dan buku ini merupakan buku dengan kategori pengembangan diri, entah pak mark adalah seorang akademis di bidang psikologi dan pengembangan diri atau tidak, saya lupa hehehe, maaf pak mark.

Tapi yang saya ketahui isi dari buku ini adalah bermacam-macam tapi sebagian besar adalah pengalaman pribadi sang penulis sendiri, ya, pengalaman pak mark manson sendiri, dan ditambahkan, diselipkan dan dikaitkan dengan beberapa cerita dan tokoh yang ada di dunia dan sejarah dunia.

Contohnya adalah seperti Onoda sang prajurit dari jepang yang tidak mengetahui bahwa peperangan antara Amerika dan Jepang telah usai, sedangkan dirinya tetap bertahan dan melawwan di Lubang, Filipina sampai akhirnya seseorang warga jepang mencarinya dan memberitahu bahwa perang telah lama usai, dan kemudian mengajaknya kembali ke jepang.

Selain itu ada juga kisah mengenai beberapa musisi kenamaan seperti Pete Best drummer pertama The Beatles yang dikeluarkan secara damai tanpa pertengkaran yang berarti kemudian digantikan oleh Ringo Starr, juga Dave Mustaine mantan personil Metallica yang juga dikeluarkan kemudian membuat band sendiri bernama Megadeth.

Kedua musisi kenamaan dunia tersebut memiliki kesamaan sama-sama dikeluarkan dari band mereka masing-masing, akan tetapi mereka memiliki cara yang berbeda dalam menyikap hal tersebut.

Tetapi bagian yang saya sangat suka dalam buku ini adalah satu paragraf yang bertuliskan seperti ini.

Kematian membuat kita takut sehingga kita menghindar untuk memikirkannya, bahkan ketika itu terjadi pada seseorang yang dekat dengan kita, namun kematian juga bisa menjadi sebuah cahaya yang mampu menerangi bayangan makna-makna kehidupan, tanpa kematian semua terasa tidak penting.

Kata-kata diatas sebetulnya berjumlah 2 paragraf dituliskan di bukunya, namun saya persingkat menggunakan bahasa saya sendiri, agar tidak terlalu sama dengan yang di buku, jika anda ingin membaca secara lengkap bisa dilihat di halaman 226, tapi baiknya dibaca dari depan pas judul, karena halaman 226 merupakan paragraf penutup.

Dan kenapa saya suka sekali dengan bagian paragraf tersebut dari buku ini, karena hal ini sangatlah hangat dan baru-baru saja terjadi di sekitar saya, dimana saya melihat seseorang kehilangan seseorang yang sangat dekat dengannya, kemudian dia berubah drastis menjadi pribadi yang lebih baik.

Oke, sekian yang bisa saya bagikan mengenai Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dari Mark Manson, semoga menambah pengetahuan anda, dan jangan lupa untuk selalu mendukung blog ini, trims.

Belum ada Komentar untuk "Review Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dari Mark Manson"

Posting Komentar

Terima Kasih telah Berkomentar dan Berpartisipasi di Blog ini
Semoga Harimu Menyenangkan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel